Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempe Kedelai untuk Guru dan Staf Karyawan

MTs Ma’arif Mandiraja kabupaten Banjarnegara adakan pelatihan kewirausahaan pembuatan tempe kedelai, guna menambah wawasan kewirausahaan terhadap para Guru dan Staf karyawannya.

Pelatihan kewirausahaan ini dilaksanakan pada hari Selasa (2/3/2021), diikuti oleh 32 Guru dan Staf Karyawan, dari jumlah peserta tersebut dibagi menjadi tujuh kelompok. Selama kegiatan ini berlangsung para peserta sangat antusias dan kreatif, terbukti dari tujuh kelompok menghasilkan aneka ragam bentuk yang berbeda-beda dengan kualitas terjamin.

Kepala MTs Ma’arif Mandiraja, Dra. Barokatumminalloh dalam sambutannya menyampaikan tempe merupakan salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat, dengan proses yang sederhana namun dapat menghasilkan produk yang berkualitas gizi yang cukup tinggi.

“Ditengah sulitnya perekonomian saat ini menuntut semua orang bahkan sekalipun guru untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, karena sesungguhnya masing-masing orang mempunyai keahlian yang bisa digali dan dikembangkan. Untuk itu MTs Ma’arif Mandiraja melaksanakan kegiatan kewirausahaan pembuatan tempe kedelai untuk guru dan staf karyawan, dengan harapan dengan bahan yang mudah didapatkan akan membuka peluang rezeki melalui produksi tempe”, jelasnya.

Sementara itu, Siswati selaku guru pembimbing dalam kegiatan ini menjelaskan bagaimana proses dan cara membuat tempe yang baik dan benar. Diantaranya, pertama kacang kedelai dicuci bersih kemudian direbus sampai lunak, setelah itu diangkat dan disaring untuk dicuci kembali sambil dibuang kulit arinya sampai bersih. Langkah selanjutnya kacang kedelai tersebut direndam selama satu malam, kemudian pada pagi harinya disaring dan dicuci kembali sampai bersih. Setelah itu dikukus selama kurang lebih setengah jam, lalu diangkat dari kukusan dan letakkan di nyiru atau tampah tunggu sampai dingin. Langkah berikutnya setelah dingin diberi ragi tempe dan diaduk hingga merata kemudian dikemas menggunakan plastik atau daun dan diamkan sampai satu setengah atau dua hari.

“Untuk pesan dan kesan, sebaiknya dalam pembuatan tempe semua bahan dan alatnya harus steril supaya hasilnya lebih baik dan nikmat rasanya”, tambahnya.

Dalam proses pembuatan tempe kedelai memang harus sangat teliti dan dengan sebaik mungkin sehingga menghasilkan produk dengan daya tarik dan rasa yang maksimal. Alhamdulillah pelatihan kewirausahaan pembuatan tempe ini berjalan dengan lancar, dengan harapan nantinya bisa bermanfaat bagi guru dan staf TU MTs Ma’arif Mandiraja dan lingkungannya.



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)