Banjarnegara – Kegiatan rutinan MTs Ma’arif Mandiraja Tadarus Al-Qur’an dan doa bersama kembali diadakan, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan satu bulan sekali dengan tujuan menjaga kerukunan, persatuan dan mempererat tali silaturahim antar guru serta yang utama untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
Kegiatan tadarus Al-Qur’an kali ini bertempat di Desa Panggisari Kecamatan Mandiraja rumah Bapak Sugiman guru MTs Ma’arif Mandiraja, diikuti oleh seluruh guru MTs Ma’arif Mandiraja beserta karyawannya dan dipimpin langsung oleh Komite Madrasah. (27/6)
Komite Madrasah Drs. Cholid dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan tadarus ini membaca surah Yaasiin, Ar-rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk, shalawat Nabi dilanjutkan doa bersama dan ditutup dengan Asmaul Husna. Semoga kesempatan ini bisa kita digunakan sebagai ibadah kepada Alloh SWT. Kita niatkan ibadah semoga istiqomah, memohon doa untuk keluarga kita semua sebagai ahli khoir, ahli ilmu, dan ahli qur’an.
“Dalam kegiatan ini kita memohon kepada Allah SWT untuk orang tua yang sudah wafat terlebih dahulu supaya diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan tempat terbaik, terlebih sebagai suri tauladan untuk anak-anak kita. Anak itu mengikuti perbuatan orang tua, dimana jika kita mau mendoakan orang tua maka anak akan mendoakan kita,” pungkasnya.
Sugiman selaku guru MTs Ma’arif Mandiraja menyampaikan, di awal libur sekolah ini Alhamdulillah dapat kita awali dengan Tadarus Al-Qur’an dan doa bersama merupakan salah satu kegiatan dan upaya yang amat bagus membawa keberkahan bagi kita semua supaya keluarga kita selalu terjaga dan diberi ketetapan Iman dan Islam sampai akhir hayat.
“Tidak kalah penting bahkan merupakan keberkahan yang menumbuhkan energi positif di rumah ini, berkah tadarus Al-Qur’an dan doa bersama,” pungkasnya.
Sementara itu Nita Herawati Nur Setyani salah satu guru MTs Ma’arif Mandiraja menyampaikan, kegiatan tadarus dan doa bersama secara tidak langsung dapat mengupgrade iman kita tiap bulannya karena tidak kita pungkiri kalau iman itu terkadang up down.
“Kita juga tidak hanya dituntut mampu menguasai materi ajar, psikologi anak, dan sebagainya. Tenyata dalam mengajar bukan hanya ilmu dan kepandaian saja yang dibutuhkan tetapi diperlukan rohani yang bersih. Terkadang kita bertanya-tanya kenapa siswa-siswi terkadang nakal, tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, tidak fokus dan tidak mampu menangkap materi yang diajarkan kita. Problema itu ternyata bukan hanya berasal dari siswa-siswi kita tetapi juga bisa jadi berasal dari kita sendiri. Jadi kesimpulannya kegiatan tadarus dan doa bersama itu sangat banyak dampak manfaatnya untuk kita sendiri dan terlebih untuk anak didik kita sendiri karena tenyata dalam mengajar kita membutuhkan rohani yang bersih juga,” jelasnya.
Tulis Komentar